JAKARTA – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI menilai kehadiran Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) merupakan momentum strategis bagi diplomasi Indonesia.
Namun, PKS mengingatkan agar pidato Presiden di forum global tersebut tidak berhenti pada simbolisme, melainkan menyuarakan agenda keadilan global dan menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat.
“Sidang Umum PBB menjadi panggung strategis bagi Indonesia untuk kembali hadir di level tertinggi dunia. Kami dari Fraksi PKS mendukung penuh agar Presiden Prabowo menggunakan kesempatan ini untuk menyuarakan agenda keadilan global, memperjuangkan Palestina, dan mendorong reformasi tata kelola internasional yang lebih adil dan inklusif,” ujar anggota Komisi I DPR RI Fraksi PKS, Syahrul Aidi Maazat, kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/9/2025).
Syahrul Aidi, yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Diplomasi dan Pembinaan Luar Negeri DPP PKS, menekankan bahwa diplomasi luar negeri harus menghasilkan kerja sama konkret yang memperkuat sektor-sektor strategis nasional.
“Kami mengingatkan agar diplomasi luar negeri tidak hanya berhenti pada seremoni atau retorika, melainkan menghasilkan kerja sama konkret yang memperkuat UMKM, ketahanan pangan, transisi energi, dan teknologi digital Indonesia,” ucapnya.
Ia juga menyoroti rangkaian kunjungan Presiden ke Kanada dan Belanda sebagai bagian dari agenda bilateral yang perlu diawasi agar benar-benar memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi rakyat.
“Singgahnya Presiden di Osaka, Jepang, untuk mengunjungi Paviliun Indonesia pada Expo 2025, langkah ini penting untuk memperkuat soft power Indonesia sekaligus mempromosikan potensi ekonomi nasional di mata dunia,” tambah alumnus Universitas Al Azhar Kairo tersebut.
Sebagai anggota Komisi I DPR RI yang membidangi urusan luar negeri, Syahrul Aidi menegaskan bahwa Fraksi PKS akan terus memberikan dukungan terhadap diplomasi pemerintah dengan sikap kritis dan konstruktif.
“Kami mendukung Presiden Prabowo tampil sebagai negarawan di forum global, sekaligus memastikan diplomasi luar negeri berjalan sesuai prinsip politik bebas aktif dan benar-benar membawa manfaat bagi kepentingan nasional serta kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).
Ia akan berpidato di urutan ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Menurut Sekretaris Kabinet Teddy, Sidang Majelis Umum tahun ini menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menegaskan peran sebagai pemimpin negara-negara Global South dan menyuarakan reformasi tata kelola dunia yang lebih adil dan inklusif.
Sidang Umum PBB ke-80 digelar pada 9 hingga 30 September 2025 di Markas Besar PBB, New York. Forum tahunan ini diikuti oleh perwakilan dari 193 negara anggota dan menjadi ruang bagi kepala negara untuk menyampaikan pandangan atas isu-isu global.
Sumber: Tribun